AKTIVIS “KAMI” PUSAT.
Bachran Pandiman dalam usianya kurang lebih 20 tahun hijrah ke Jakarta dan melanjutkan studinya di Institut Pelayaran Niaga (IPN). Semasa mahasiswa, Bachran lebih mencurahkan perhatiannya pada organisasi- organisasi internal dan eksternal kemahasiswaan.
Salah satu organisasi eksternal kemahasiswaan kala itu yang paling digandrungi adalah KAMI (Komite Aksi Mahasiswa Indonesia) yang berani berhadapan dengan rezim ORLA. Ia termasuk tokoh sentral mahasiswa dan pencetus KOAMPA (Komite Aksi Mahasiswa Pengemban Ampera), di Palu Sulawesi Tengah, bersama sama dengan almarhum walikota Palu Baso Lamakarate dan Drs. A. Hay Lamamala mantan Kepala Perwakilan Pemda Sulawesi Tengah di Jakarta.
Semasa mahasiswa, oleh kawan- kawannya ia dikenal cerdas dan orator dalam suatu diskusi politik maupun ilmiah ia dikenal kritis dan oposan terhadap pemerintah, bila kebijakan itu dipandangnya tidak berpihak pada rakyat kecil. Memang kala itu (Orde Lama) banyak kebijakan Presiden Soekarno yang menyengsarakan rakyat sehingga muncul gerakan Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang dimotori oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Indinesia (KAMI).
Dalam jajaran struktur kepengurusan Presidium KAMI Pusat, Bachran selaku Ketua Kontingen Sulteng KAMI Pusat, Bachran juga menempati posisi penting yaitu sebagai salah satu anggota Presidium KAMI Pusat yang mewakili Sulawesi Tengah. Kemudian beberapa saat berselang, wadah perjuangan Mahasiswa Indonesia dalam menentang PKI dan Orde Lama ini dibubarkan dengan Kepres nomor 41 KOGAM (Komando Ganyang Malaysia) oleh Presiden Soekarno dan DR. Soebandrio tentu saja kawan kawan mahasiswa tidak kehabisan akal, bagi mereka perjuangan melawan kezaliman penguasa merupakan tujuan yang mulia apalagi memperjuangkan masa depan bangsa. Sehingga setelah KAMI dibubarkan oleh penguasa Orde Lama, mahasiswa se- Indonesia membentuk KOAMPA (Komite Aksi Mahasiswa Pengemban Ampera).
Presidium KAMI Pusat diJakarta merekomendasi Bachran, Baso Lamakarate (alm), dan Drs. A Hay Lamamala mambentuk KOAMPA di Sulawesi Tengah dengan tujuan menumpas G-30 S PKI, misi ini diperbuat oleh Kepala Staf KOSTRAD Mayor Jenderal A. Kemal Idris.
Wadah dan pengurus KOAMPA diSulawesi Tengah dibentuk dan sekaligus dilantik oleh Bachran adalah : Lukman Makmur selaku Ketua (Komandan), Ismaun DG Marotja dipercaya sebagai Sekretaris Jendral (Kepala Staff) dan asisten 1 dipegang oleh Drs. H. Rusdi Toana. Gerakan kemahasiswaan ini tidak ada perbedaan substantif dengan KAMI, malahan KOAMPA adalah kamuflase perjuangan KAMI karena pada esensinya adalah memperjuangkan Tritura yaitu :
1. Bubarkan PKI
2. Turunkan Harga – harga Bahan Pokok
3. Bubarkan Kabinet seratus menteri
Dijaman Orde Lama, Dinamika Politik Nasional bergerak kearah moment perjuangan melawan kezaliman penguasa oleh para elite politik mengeksploitasi rakyat demi kepentingannya, lahir pada puncak meletusnya G.30 S / PKI yang atheis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar